SMA ISLAM TERPADU AL-FATH

Saat Puluhan Santri Sukabumi Menjadi Pelayan Umat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Sebanyak 21 santriwati Ponpes Dzikir Al Fath Sukabumi akan berangkat ke tanah suci. Pimpinan Ponpes, KH Fajar Laksana mengatakan, mereka mengikuti program job traing untuk bekerja di Masjidil Haram, Mekah dan Masjid Nabawi, Madinah.  “Santri yang sudah menyelesaikan studi di SLTA umur 21 tahun akan berangkat ke tanah suci bulan ini,” katanya, Kamis 24 Juli 2025. Tugas yang akan dikerjakan para santri menjadi petugas di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Mereka juga akan melayani umat muslim yang melaksanakan ibadah haji dan umrah.  “Mereka melayani di bagian jaga air zamzam, bersih-bersih di tawaf dan masjid, mengurus Al Qur’an, mengisi membantu untuk di administrasi di kantornya imam Masjidil haram. Di Madinah kita membersihkan di sekitar Raudhah di makam Kanjeng Nabi Muhammad SAW, di situ menjaga kemudian membersihkan karpet, mengurus mushaf Al Qur’an dan merapikannya, dan membantu jemaah haji dan umrah untuk yang kesasar belum tahu, serta berjaga di toilet,” paparnya. 

Sebelumnya, para santriwati terlebih dahulu mengikuti pelatihan yang meliputi pelatihan bahasa Arab dan Inggris, serta pelatihan keterampilan kerja. Santri yang terpilih untuk bekerja di dua masjid terbesar di Arab Saudi tersebut, harus memilik akhlak yang baik.  “Pelatihan dulu enam bulan sampai satu tahun bahasa Inggris dan bahasa Arab. Dia harus punya sertifikat bahasa Inggris dan punya namanya certificate special worker jadi sertifikat pekerja khusus. Harus diajar dulu menggunakan mesin pembersih. Kita dilatih dulu menggunakan alat-alat kebersihan karena kalau di sana kan menggunakan mesin,” pungkasnya.  “Mereka bukan di perusahaan, mereka itu bekerja di masjidnya Allah di tanah suci di depan Ka’bah. Maka yang pertama adalah akhlak dan mereka yang diberangkatkan betul-betul harus orang yang sholeh terlihat dari kebiasaan salat berjamaah, kebiasaan tadarus Al Qur’an, hafal Al Qur’annya sudah bagus bisa 5 juz,” lanjutnya.  Selain bekerja, dia menjelaskan, tujuan utama para santri di tanah suci adalah beribadah kepada Allah. Karena mereka bisa memanfaatkan momen tersebut untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah sambil melayani umat. Mereka juga akan mendapat kesempatan mengaji di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. 

“Pertama yang paling pokok untuk beribadah kepada Allah. Orang kalau tidak ibadah tidak akan ngaji, yang kedua bisa haji dan umrah, yang ketiga bisa ngaji di sana terutama tahfidz Al-Qur’an di depan Ka’bah karena dia kerja di depan Ka’bah,” lanjutnya.  “Kalau untuk gajinya luar biasa terutama tip nya Alhamdulillah kemarin satu bulan itu bisa dapat Rp20-30 juta dari tip,” jelasnya.  Sejauh ini sudah ada 50 santriwati yang menjadi pelayan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. “Alhamdulillah sudah ada 50 orang yang jaga membantu melayani masjid dan jemaah di sana,” tandasnya.  Sementara itu Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana mengapresiasi langkah Ponpes Dzikir Al Fath yang mengirimkan satrinya untuk bekerja di tanah suci. 

“Kita sangat mengapresiasi, sangat bangga sekali karena itu salah satu program pemerintah juga untuk mengurangi pengangguran. Kami sangat mengapresiasi kalau ada ponpes, LPK yang punya program memberangkatkan ke luar negeri. Itu juga dampaknya mengurangi pengangguran di Kota Sukabumi, ikut membantu program pemerintah,” tuturnya.  “Ini ke Masjidil Haram dan madinah, bekerja di sekitar makam Rasul, menjaga air zamzam. Ini bagus ya, bekal uangnya dapat, ibadahnya dapat, keterampilannya bagus,” jelasnya.

https://mediapakuan.pikiran-rakyat.com/sukabumi-raya/pr-639521691/saat-puluhan-santri-sukabumi-menjadi-pelayan-umat-di-masjidil-haram-dan-masjid-nabawi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *