SMA ISLAM TERPADU AL-FATH

Pesantren Al Fath Sukabumi Perluas Program UGD hingga 7 Desa Terpencil di Maluku

Wartain.com || Pondok Pesantren Dzikir Modern Al Fath, Kota Sukabumi kembali menunjukkan komitmennya dalam menyebarkan dakwah dan pelayanan pendidikan di daerah-daerah terpencil melalui program Ustadz Garis Depan.

Pada gelombang keenam ini, sebanyak 14 ustadz dan ustadzah diberangkatkan untuk mengabdi di wilayah-wilayah yang minim akses pendidikan, khususnya di tujuh desa yang berada di bawah garis kemiskinan. Wilayah yang disinggahi antara lain Desa Widit, Dava, Ohilaheng, Gogorea, Basalale yang berada di Pulau Buru, Maluku.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Fath, KH Fajar Laksana, menjelaskan bahwa program ini bukan hanya fokus pada pendidikan agama bagi umat Islam, tetapi juga menyasar pendidikan umum bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama.

“Sekarang jadi tujuh desa. Hari ini kami akan mengirimkan 14 ustadz dan ustadzah, melanjutkan pengabdian dari 15 ustadz yang sudah lebih dulu membina empat desa. Kami mengajar bukan hanya ngaji, tapi juga di SD-SD yang kosong karena tidak ada guru. Bahkan anak-anak usia 12 tahun pun masih banyak yang belum bisa baca tulis,” ujar KH Fajar, Rabu (25/6/2025).

Selain pendidikan, para santri juga terlibat dalam pelatihan keterampilan seperti kewirausahaan dan teknologi informasi. Mereka bahkan membantu membuat peta desa dan menjalankan program-program digital berbasis IT di tengah keterbatasan infrastruktur dan tenaga pengajar di desa tersebut.

“Desa-desa itu menyambut baik. Awalnya hanya dua desa, tapi sekarang menjadi tujuh karena permintaan langsung dari masyarakat. Kami juga membangun dua masjid, delapan majelis, dan mendampingi tiga SD untuk kegiatan belajar,” tambahnya.

Tak hanya masyarakat yang memberikan dukungan, keberangkatan para santri ini juga mendapat legitimasi dari pemerintah. Kementerian Agama Republik Indonesia, melalui Direktorat Penerangan Agama Islam, memberikan rekomendasi resmi agar program ini dapat berjalan dengan lebih lancar.

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI, Ahmad Zayadi, turut menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peran strategis Pesantren Al Fath dalam menjangkau masyarakat yang selama ini belum terlayani secara optimal.

“Apa yang dilakukan Pesantren Al Fath ini adalah bagian dari reaching the unreach, memberikan layanan pendidikan, dakwah, dan sosial kepada warga negara yang belum tersentuh. Pemerintah tidak hanya merekognisi, tapi juga akan memberikan afirmasi dan kemudahan regulasi agar program ini terus berkembang,” ungkapnya.

Zayadi menegaskan bahwa pemerintah akan mendukung penuh ikhtiar-ikhtiar seperti ini, termasuk memberikan fasilitas dan kebijakan afirmatif yang bisa memperkuat kerja-kerja sosial dan keagamaan di lapangan.

Dengan dukungan berbagai pihak, program Ustadz Garis Depan menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pesantren dan pemerintah dapat menjawab kebutuhan masyarakat di pelosok negeri yang selama ini terabaikan.

https://wartain.com/pesantren-al-fath-sukabumi-perluas-program-ugd-hingga-7-desa-terpencil-di-maluku/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *